Jeruk dan Paper

Salah satu hal yang makin kesini makin aku sadari adalah, tingkat keramahan (+ kebahagiaan) d*sen alias s*ns*i itu berbanding lurus sama progress ngelab + paper kita, kayaknya kalo dimasukin ke excel, nilai R kuadratnya ampir mendekati 1 saking eratnya itu korelasi 🙂

Masalahnya, tingkat kebahagiaan s*ns*i itu juga erat korelasinya dengan tingkat kebahagiaanku sebagai mahasiswa 🙂 jadi semacam siklus yang kalo digambarin adalah:

progress bagus -> s*ns*i happy -> aku happy

terus kalo mau happy artinya mesti rajin ngelab & rajin ngepaper dong? bisa dibilang gitu walau kebahagiaan ini gak cuma dipengaruhi parameter ‘s*ns*i’ aja.. tapi semangat juga rasanya turun naik, kadang ada masanya rajin banget ada masanya capek dan mau break sejenak, manusiawi lah ya.. *berusaha memanusiawikan kemalasan*

back to the topic soal jeruk!

karena minggu lalu akhirnya aku berhasil submit full paper ke s*ns*i :’D sikap doi manis banget akhir-akhir ini, dan kemarin dia bawa sekotak coklat dan jeruk, seraya menawarkan “makan gih jeruknya, suka deh pasti kamu”. BAHAGIA dong.. sampe tiba-tiba..

JERUKNYA BUSUK DONG :’D

ada aja ya emang drama-nya.. berakhirlah nasib si jeruk di tong sampah hazardous waste lab.

sekian blabbering tidak penting ini.. just to preserve any memories in my mind here 🙂

see ya!

Living comic life

Hi! 🙂

Baru-baru ini aku semakin sadar kalo kehidupanku di Jepang semakin kayak komik, atau emang manga-manga itu diambil dari kisah nyata ya.

Terutama kehidupan di lab, ekspresi orang-orang di lab, kejadian-kejadiannya pun semacam bisa diangkat jadi komik. Too many things happened during this 8months 🙂 not all the things kind of rainbow and unicorns, but i enjoy the ride!